Kemajuan teknologi di segala aspek kehidupan tidak terelakan lagi, termasuk kemajuan teknologi digital di bidang keuangan. Banyak kemudahan dan tawaran yang menarik dengan kemajuan ini, sehingga banyak intitas bisnis keuangan yang menawarkan keunggulan-keunggulan nya dengan memanfaatkan teknologi digital. Era revolusi industri 4.0 yang saat ini sedang terjadi memaksa setiap entitas bisnis untuk merubah model bisnis atau cara kerja agar tidak terdistrupsi tetapi bagaimana bisa mendistrupsi.
Pertanyaan besar adalah bagaimana dengan koperasi dalam hal ini lebih spesifik adalah Credit Union atau koperasi kredit. Apakah CU juga terdapak dengan distrupsi yang sedang terjadi? Sudahkah CU melakukan langkah-langkah strategis untuk menghadapi distrupsi dari revolusi industri 4.0? dan masih banyak lagi pertanyaan yang jika di uraikan akan saling kait mengkait.
Penggunaan layanan digital untuk meningkatkan layanan kepada anggota adalah sebuah keniscayaan. Dimana CU yang merupakan intitas bisnis di bidang keuangan juga harus bertransformasi dan menyesuaikan dalam memberikan layanan finansial kepada anggota.
Lahirnya banyak layanan digital di bidang finansial yang semakin banyak seperti tcash, ovo, gopay, linkaja, paytren, dan masih banyak lagi yang lainnya, merubah cara bertransaksi menjadi non tunai. Layanan digital merupakan salah satu cara memberikan layanan prima kepada anggota dan menjawab tantangan di era revolusi industri 4.0 sehingga berkoperasi lebih mudah, dan diharapkan dapat mengakomodir generasi milineal sehingga koperasi tidak dianggap lagi sebagai kumpulan orang-orang tua. Kemudian apa yang sudah dilakukan CU dalam memberikan layanan digital?
Saat ini dikembangkan satu model layanan digital untuk koperasi dengan nama Sakti.link, dimana layanan berbasis android dan ios ini sebagai layanan keuangan digital bagi anggota koperasi. Fitur-fitur yang ada pun disesuakan dengan kebutuhan anggota sehingga anggota juga dapat mengendalikan keuangan nya. Adapun fitur-fitur yang ada adalah pembayaran-pembayaran (token listrik, pulsa, BPJS, PDAM), pembayaran non tunai ke mitra koperasi, transfer ke rekening sesama anggota, transfer ke rekening bank, informasi saldo anggota, Pengisian Uang Elektonik (Dana, GoPay, LinkAja, OVO), Pembayaran Multi Finance (Busan Auto Finance(BAF), Columia Finance, Federal Inti Finance (FIF), Mega Auto Finance (MAF), Mega Central Finance (MCF), Wom Finance) dan masih banyak lagi yang akan dikembangkan sesuai dengan kebutuhan anggota.
Bagi anggota koperasi yang mempunyai usaha juga dapat menggunakan layanan Sakti.Pay untuk menerima pembayaran non tunai dari anggota koperasi yang menggunakan Sakti.Link. Fasilitas lain dari Sakti.Pay adalah tarik tunai dari rekening ponsel anggota, Top Up Rekening Ponsel, Cek Saldo. Dengan demikian transaksi anggota akan lebih mudah
Dalam penggunaan atau penerapan teknologi finansial, Kopdit Mekar Sai tidaklah sendiri tetapi bersama sama dengan CU yang lain yang terhubung dengan Sakti.Link dibawah PT. SKK, hingga Tulisan ini di terbitkan, di indonesia telah ada 29 Koperasi yang telah terhubung. Saat ini juga Sakti.link telah dikembangkan untuk dapat terhubung dengan Mojaloop sebagai Platform yang dikembangkan oleh WOCCU untuk melakukan transaksi digital. Sehingga dengan aplikasi ini juga akan terhubung dengan koperasi di negara lain.
Sakti.link dapat juga dikatakan sebagai dompet digital bagi anggota koperasi. Dimana kedepan cara bertransaksi akan berubah dengan cashless atau non tunai. Saat ini pemerintah mendorong untuk penggunaan transaksi non tunai dan akan mengurangi penggunaan uang kartal atau uang fisik dalam bertransaksi.
Pemanfaatan layanan digital juga dapat membantu anggota untuk saling bekerjasama atau berkolaborasi. Berkolaborasi dalam artian bisa melakukan sharing ekonomi dengan mudah dan cepat, koperasi sebagai hub atau penghubung terhadap kepentingan anggota baik yang membutuhkan modal ataupun yang memiliki sejumlah dana.
Tantangan kedepan adalah bahwa credit union tidak hanya berjalan secara konvensional, tetapi mampu menemukan cara-cara baru dan mampu memberdayakan anggota lebih maksimal. Dengan teknologi dan data yang baik dan benar hal ini akan dengan mudah dilakukan. Koperasi tetap pada core bisnis nya dan tidak membuat usaha baru, tetapi koperasi mampu membuat atau mendorong anggota untuk membuat usaha baik secara mandiri atau secara bersama.
Kemudahan dan perubahan cara bertransaksi tidak akan menggeser atau keluar dari nilai-nilai luhur Credit Union, hal ini hanya menambah cara dalam berkoperasi yang justru didalamnya terdapat nilai-nilai yang diterapkan.
Edukasi kepada anggota sangat penting, terutama edukasi melek kuangan sehingga anggota mampu mengatur keuangan mereka. Tidak kalah pentingnya adalah pemahaman bahwa anggota saling membantu, saling berkolaborasi sehingga mampu mensejahterakan bersama.
Komentar